Sebanyak 24 orang santri SMP Islamic Madani Boarding School (IMBS) Payakumbuh mengikuti Program Percepatan berbahasa Inggris di Kampung Inggris Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Program ini berlangsung selama 2 bulan sejak tanggal 10 Desember 2022 hingga tanggal 8 Februari 2023.
Usai mengikuti program tersebut, para santri dijemput langsung oleh Ketua Yayasan Garis Pena, Ustadz Sepriyanto Chaniago bersama Direktur Perguruan Madani Islamic School Ustadzah Gina Erwita pada hari Rabu (8/2/2023).
Sepriyanto mengatakan, para santri harus memanfaatkan moment belajar tersebut dengan sebaik-baiknya. Dia berharap ilmu yang telah didapatkan selama di Kampung Inggris Pare bersama Mahesa Institut harus berlanjut ketika sampai di SMP IMBS nantinya.
“Karena ilmu berbahasa adalah skill (keterampilan) maka harus selalu dilatih dan diulang-ulang, dan ini akan menjadi pegangan tersendiri untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi,” kata ustadz tersebut dalam keterangan tertulisnya.
Sementara itu, Pimpinan SMP IMBS, Ustadz Wengki P. Chaniago mengatakan, program ini merupakan program rutin bagi santri di sekolah tersebut. Setiap tahun, santri kelas VII akan mengikutinya.
Dalam menyukseskan program tersebut, pihaknya bekerjasama dengan lembaga Bahasa Inggris Mahesa Institute yang ada di Pare. Lantas, para santri dari Payakumbuh ini belajar percepatan berbahasa Inggris di Gedung Mahesa.
“Alhamdulillah para santri mendapatkan pengalaman baru serta peningkatan kemampuan berbahasa ingris yang cukup membanggakan,” kata Wengki yang mengunjungi SMA Muhammadiyah 2 Surabaya Jawa Timur.
Sepulang dari program camp inggris di Pare ini, kata Wengki, kepercayaan diri para santri semakin meningkat dibandingkan sebelumnya.
Peserta Bahagia
Di sisi lain, para santri merasa sangat senang bisa mengikuti kegiatan tersebut. Menurutnya, tingkat kelancaran bahasa inggrinya semakin membaik setelah belajar dengan guru-guru profesional.
“Program ini sangat bagus, sebelumnya ana tidak pede (percaya diri) untuk bicara bahasa Inggris, tetapi setelah mengikuti program camp di kampung Inggris ini saya sudah mulai berani untuk berbicara dalam bahasa inggris, karena didampingi oleh tutor serta dibantu teman-teman lain untuk saling menguatkan. Insya Allah sampai di sekolah kami akan tetap membiasakan berbahasa inggris sebagaimana ketika berada di Kampung Pare ini,” kata Azzam, salah seorang santri kelas VIII IMBS.
Begitu juga kata santri lainnya, Suci. Dia berpesan agar program dapat dilaksanakan setiap tahun.
“Tidak terasa waktu 2 bulan telah selesai jalani bersama di Kampung Inggris ini, baru kemarin rasanya kita datang kesini ternyata sekarang sudah harus kembali ke sekolah. Terimakasih kami ucapkan kepada ustadz/ah SMP IMBS yang telah membuat program ini, semoga nanti tetap dilaksanakan untuk adik-adik angkatan besok dan selanjutnya,” katanya. (**)