.

Dampak fisik

  • Gangguan kesehatan mata. Paparan cahaya biru dari layar gadget dapat menyebabkan mata lelah, sakit kepala, hingga gangguan penglihatan.
  • Gangguan motorik. Posisi duduk yang tidak tepat saat bermain game dapat menyebabkan gangguan motorik, seperti nyeri leher, punggung, dan lengan.
  • Gangguan berat badan. Anak yang sering bermain game cenderung kurang beraktivitas fisik, sehingga berisiko mengalami obesitas.

Dampak psikologis

  • Kecanduan. Anak yang terlalu sering bermain game dapat mengalami kecanduan, ditandai dengan sulit berhenti bermain game, bahkan ketika sudah mengalami konsekuensi negatif.
  • Penurunan prestasi akademik. Anak yang terlalu sering bermain game akan sulit berkonsentrasi dalam belajar, sehingga dapat menurunkan prestasi akademiknya.
  • Gangguan sosial. Anak yang terlalu sering bermain game akan cenderung kurang bersosialisasi dengan teman-temannya.
  • Peningkatan agresifitas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yang terlalu sering bermain game dengan konten kekerasan dapat menjadi lebih agresif.

Untuk mencegah dampak negatif dari bermain game pada anak, orang tua perlu membatasi waktu bermain game anak. Menurut rekomendasi American Academy of Pediatrics, anak-anak berusia 6-12 tahun sebaiknya tidak bermain game lebih dari 2 jam sehari. Selain itu, orang tua juga perlu mendampingi anak saat bermain game untuk memastikan anak bermain dengan aman dan bertanggung jawab.

Berikut adalah beberapa tips untuk membatasi waktu bermain game pada anak:

  • Buatlah aturan yang jelas tentang waktu bermain game. Aturan ini harus disepakati oleh orang tua dan anak.
  • Pasanglah batas waktu pada perangkat elektronik anak.
  • Luangkanlah waktu untuk bermain bersama anak.
  • Ajaklah anak untuk melakukan aktivitas fisik dan bersosialisasi.

Dengan pengawasan dan bimbingan dari orang tua, anak dapat menikmati bermain game dengan aman dan bertanggung jawab.